Kamis, 29 November 2007

Saat Merasa Paling Kaya


By Andrew Ho

Diceritakan ada seorang kaya raya di sebuah negara adidaya. Begitu banyak harta yang ia miliki sehingga ia mendapat julukan multi-jutawan. Selain dikenal sangat kaya, belakangan ini baru banyak orang mengenal dirinya sebagai orang yang sangat pemurah.

Kedermawanannya diketahui khalayak bermula ketika sebuah organisasi sosial menyatakan telah menerima sumbangan dari seseorang tak dikenal dalam 25 tahun terakhir. Mereka menengarai sumbangan yang selama ini telah mereka terima dari dermawan misterius itu sudah lebih dari 0,27 milyar USD. Tetapi saat mereka menerima sumbangan yang ke sepuluh, organisasi sosial tersebut berusaha mencari tahu siapa sebenarnya orang itu.

Dalam beberapa waktu kemudian, organisasi sosial itu berhasil menemukan bahwa dermawan tersebut adalah seorang pengusaha permen, yang tak lain adalah sang multi jutawan. Berita tersebut dengan cepat tersebar kepada kalangan masyarakat. Wartawanpun mengunjungi rumahnya untuk mengorek lebih banyak hal tentang sang multi jutawan.

“Kapan Bapak merasa ingin beramal?” tanya seorang pewarta penuh selidik.
“Kapan saja ketika saya merasa sangat kaya,” jawab sang multi jutawan.
“Kapan Bapak merasa sangat kaya?” tanya wartawan lagi.
“Ketika saya ingin beramal,” tukasnya singkat.

Pesan:

Kisah nyata tersebut menggambarkan kalau kita kaya tak perlu menjadi sombong. Bersikaplah rendah hati dan murah hati seperti pengusaha permen tadi. Sesuatu yang ia berikan kepada orang lain mungkin baginya tidak terlalu besar. Tetapi yang pasti, apa yang ia berikan sangat berarti dan membahagiakan dirinya maupun orang lain yang menerima.

Mungkin kita dulu sudah bertindak bodoh dengan apa yang kita miliki, tetapi masih ada kesempatan untuk merubahnya. Cobalah mengulurkan tangan kepada orang-orang yang kurang beruntung. Bila orang-orang yang sudah diambang putus asa itu tersenyum berkat bantuan yang kita berikan dengan tulus dan penuh kasih sayang, maka pada saat itulah kita dapat merasakan keberadaan diri kita di dunia ini.

Berikan bantuan semampu kita. “If you cannot do great thing, you can do small things with great love. – Jika Anda tidak dapat melakukan hal besar, Anda dapat melakukan hal kecil dengan penuh cinta,” kata bunda Theresa menganjurkan. Karena segala bentuk pertolongan yang kita berikan sekecil apapun bentuknya pasti kembali kepada kita berlipat ganda.

Salah satu diantara sekian banyak manfaat memberikan pertolongan kepada orang lain adalah kita disukai oleh orang yang sudah kita beri pertolongan. Sementara itu tindakan memberikan pertolongan dengan tulus dan penuh kasih sayang akan menjadi sumber kebahagiaan tersendiri bagi kita.

Sebuah pepatah bijak menyebutkan, “Live a good honorable life. Then, when you get old and think back, you’ll get to enjoy it a second time. – Ciptakan kehidupan yang bermakna. Hingga saat tua nanti Anda mengingatnya maka akan menikmatinya sekali lagi.” Memberi adalah sumber kebahagian, saat yang membuat kita merasa sangat kaya melebihi segala yang ada di dunia ini.

Tidak ada komentar: